Lanjutan dari pengukuran 1
Oke teman-teman, pada kali ini kita akan membahas SKL 1.2, yaitu :
1.2 Menentukan besaran skalar dan vektor serta menjumlah/mengurangkan besaran-besaran vektor dengan berbagai cara.
Jika anda belum membaca posting sebelumnya, saya sarankan untuk membacanya, disini.
langsung saja pada materi, :)
Besaran secara umum dibagi menjadi 3 bagian, tapi untuk tingkat SMA, hanya dibahas 2 besaran saja. yaitu :
1. Besaran Skalar
Besaran skalar adalah besaranyang memiliki nilai saja, tidak memiliki arah.
contoh : Panjang, tekanan, massa, luas, dll
2. Besaran Vektor
Besaran Vektor adalah besaran yang memiliki nilai, sekaligus arah.
Contoh : gaya (F), berat (w), usaha (W), dll
*) note : massa dan berat sangat berbeda, massa setiap benda adalah konstan, sedangkan berat suatu benda bergantung pada percepatan gravitasi (g) masing-masing tempat.
Besaran juga dapat dibedakan menjadi besaran pokok dan besaran turunan. Terdapat 7 macam besaran pokok, seperti dijelaskan dalam tabel dibawah ini.
sedangkan besaran turunan adalah hasil perpaduan antara dua atau lebih dari besaran pokok. Contoh Gaya (F) adalah perpaduan antara massa, panjang dan waktu. Berdasar hukum II Newton,
PENJUMLAHAN VEKTOR
Seperti yang telah diketahui, besaran vektor memiliki nilai dan arah. Sehingga, dalam perhitungannya, tidak boleh hanya memperhatikan nilainya saja.
CONTOH SOAL :
READ MORE
Oke teman-teman, pada kali ini kita akan membahas SKL 1.2, yaitu :
1.2 Menentukan besaran skalar dan vektor serta menjumlah/mengurangkan besaran-besaran vektor dengan berbagai cara.
Jika anda belum membaca posting sebelumnya, saya sarankan untuk membacanya, disini.
langsung saja pada materi, :)
Besaran secara umum dibagi menjadi 3 bagian, tapi untuk tingkat SMA, hanya dibahas 2 besaran saja. yaitu :
1. Besaran Skalar
Besaran skalar adalah besaranyang memiliki nilai saja, tidak memiliki arah.
contoh : Panjang, tekanan, massa, luas, dll
2. Besaran Vektor
Besaran Vektor adalah besaran yang memiliki nilai, sekaligus arah.
Contoh : gaya (F), berat (w), usaha (W), dll
*) note : massa dan berat sangat berbeda, massa setiap benda adalah konstan, sedangkan berat suatu benda bergantung pada percepatan gravitasi (g) masing-masing tempat.
Besaran juga dapat dibedakan menjadi besaran pokok dan besaran turunan. Terdapat 7 macam besaran pokok, seperti dijelaskan dalam tabel dibawah ini.
sedangkan besaran turunan adalah hasil perpaduan antara dua atau lebih dari besaran pokok. Contoh Gaya (F) adalah perpaduan antara massa, panjang dan waktu. Berdasar hukum II Newton,
F=ma=m*v/t=m*s/t/t
PENJUMLAHAN VEKTOR
Seperti yang telah diketahui, besaran vektor memiliki nilai dan arah. Sehingga, dalam perhitungannya, tidak boleh hanya memperhatikan nilainya saja.
contoh : terdapat gaya sebesar 2N ke arah utara dan 3 N ke arah selatan. tentukan jumlah (jumlah vektor disebut juga resultan) dari gaya tersebut. Jawab : kita tidak bisa langsung menjawab bahwa jumlah dari kedua gaya itu adalah 2+3=5. Tapi kita harus memperhatikan arahnya. Karena gaya pertama ke arah utara dan gaya kedua ke arah selatan, maka jumlah dari kedua gaya tersebut adalah 2+(-3)=-1 . nilai negatif menunjukkan bahwa arah gaya resultan, searah dengan gaya yang bernilai negatif sebelumnya, yaitu gaya kedua. Jadi dapat disimpulkan, bahwa jumlah gaya adalah 1 N ke selatan.
CONTOH SOAL :
Posting ini saya tujukan kepada adik-adik yang mau mengikuti UNAS 2012, semoga sukses, dan dapat membawa Indonesia semakin berjaya ....;)
Langsung aja ke materi ya....hoho
Kita harus memahami SKL(Standar Kompetensi Lulusan) dahulu, sebelum mempelajari materinya. Kenapa??? karena soal yang akan diberikan di UNAS nanti, berdasarkan SKL yang telah ditentukan.
Materi ini berdasarkan SKL UNAS Fisika SMA poin 1, yaitu :
A. ALAT UKUR
Alat ukur adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur benda atau kejadian (singkat, padaat, dan jelas ;D). Alat ukur dapat dibedakan dari hal yang diukur, misalnya : alat ukur massa, alat ukur panjang, alat ukur waktu, dll.
Pada UNAS, biasanya alat ukur yang sering dikeluarkan dalam ujian adalah alat ukur panjang, alat ukur massa, dan alat ukur waktu.
A.1. Alat Ukur Panjang
Alat ukur panjang adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur panjang suatu benda. Di dalam alat ukur panjang terdapat satuan panjang yang digunakan, seperti : meter, centimeter, miimeter, inchi, dll.
Soal-soal yang keluar dalam UNAS, biasanya menanyakan hasil dari alat ukur, berupa angka.
A.2. Cara Baca Alat Ukur Panjang
I. Mikrometer Skrup
gambardiatas adalah penjelasan mengenai mikrometer skrup, cara bacanya :
1. Baca skala satuan dahulu. Misal pada gambar : skala satuan yang paling besar adalah 4.
2. Baca skala tengahan. Pada gambar terlihat skala tengahan setelah angka 4.
3. Baca skala nonius. Yang dibaca adalah angka yang garisnya tepat lurus dengan garis tengah skala utama. Misal pada gambar : terlihat bahwa skala nonius menunjukkan angka 12.
Jadi dapat disimpulkan, gambar tersebut menunjukkan hasil pengukuran : 4 mm + 0,5 mm+ 0,12 mm = 4,62 mm.
2. Jangka Sorong
gambar di atas adalah ilustrasi dari kangka sorong. Cara bacanya sebagai berikut :
1. Baca skala utama, (yang angkanya besar). Pada gambar kita ketahui bahwa skala jangka sorong tersebut menunjukkan angka 2.
catatan : angka yang kita ambil adalah angka paling besar, sebelum angka 0 dari skala kecil (nonius) yang ada dibawah.
2. Cari angka dari skala nonius yang garisnya berimpit dengan garis dari skala utama. Pada gambar terlihat bahwa garis skala nonius yang berimpit adalah garis angka 6.
Jadi hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh jangka sorong tersebut adalah 2 cm + 6 mm = 2,06 cm.
#Di bawah ini adalah gambar dari jangka sorong tersebut dengan skala yang lebih besar
Saya rasa sekian dulu untuk materi kali ini, jika ada yang ingin ditanyakan atau ada yang kurang berkenan, silahkan komentar di bawah posting ini, atau kirimkan email ke ganef66@gmail.com ;)
#mohon ma'af apabila tulisannya agak kacau, saya masih dalam proses belajar menulis dengan baik...:D
READ MORE
Langsung aja ke materi ya....hoho
Kita harus memahami SKL(Standar Kompetensi Lulusan) dahulu, sebelum mempelajari materinya. Kenapa??? karena soal yang akan diberikan di UNAS nanti, berdasarkan SKL yang telah ditentukan.
Materi ini berdasarkan SKL UNAS Fisika SMA poin 1, yaitu :
1. Memahami prinsip-prinsip pengukuran dan melakukan pengukuran besaran fisika secara langsung dan tidak langsung secara cermat, teliti, dan objektif.Indikator yang harus dipenuhi :
1.1 Membaca pengukuran salah satu besaran dengan menggunakan alat ukur tertentu.Pada materi kali ini, kita akan mempelajari Indikator 1.1.
1.2 Menentukan besaran skalar dan vektor serta menjumlah/mengurangkan besaran-besaran vektor dengan berbagai cara.
A. ALAT UKUR
Alat ukur adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur benda atau kejadian (singkat, padaat, dan jelas ;D). Alat ukur dapat dibedakan dari hal yang diukur, misalnya : alat ukur massa, alat ukur panjang, alat ukur waktu, dll.
Pada UNAS, biasanya alat ukur yang sering dikeluarkan dalam ujian adalah alat ukur panjang, alat ukur massa, dan alat ukur waktu.
A.1. Alat Ukur Panjang
Alat ukur panjang adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur panjang suatu benda. Di dalam alat ukur panjang terdapat satuan panjang yang digunakan, seperti : meter, centimeter, miimeter, inchi, dll.
Alat ukur panjang (kiri : mikrometer skrup; Tengah : penggaris; Kanan: Jangka Sorong |
A.2. Cara Baca Alat Ukur Panjang
I. Mikrometer Skrup
gambardiatas adalah penjelasan mengenai mikrometer skrup, cara bacanya :
1. Baca skala satuan dahulu. Misal pada gambar : skala satuan yang paling besar adalah 4.
2. Baca skala tengahan. Pada gambar terlihat skala tengahan setelah angka 4.
3. Baca skala nonius. Yang dibaca adalah angka yang garisnya tepat lurus dengan garis tengah skala utama. Misal pada gambar : terlihat bahwa skala nonius menunjukkan angka 12.
Jadi dapat disimpulkan, gambar tersebut menunjukkan hasil pengukuran : 4 mm + 0,5 mm+ 0,12 mm = 4,62 mm.
2. Jangka Sorong
gambar di atas adalah ilustrasi dari kangka sorong. Cara bacanya sebagai berikut :
1. Baca skala utama, (yang angkanya besar). Pada gambar kita ketahui bahwa skala jangka sorong tersebut menunjukkan angka 2.
catatan : angka yang kita ambil adalah angka paling besar, sebelum angka 0 dari skala kecil (nonius) yang ada dibawah.
2. Cari angka dari skala nonius yang garisnya berimpit dengan garis dari skala utama. Pada gambar terlihat bahwa garis skala nonius yang berimpit adalah garis angka 6.
Jadi hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh jangka sorong tersebut adalah 2 cm + 6 mm = 2,06 cm.
#Di bawah ini adalah gambar dari jangka sorong tersebut dengan skala yang lebih besar
Saya rasa sekian dulu untuk materi kali ini, jika ada yang ingin ditanyakan atau ada yang kurang berkenan, silahkan komentar di bawah posting ini, atau kirimkan email ke ganef66@gmail.com ;)
#mohon ma'af apabila tulisannya agak kacau, saya masih dalam proses belajar menulis dengan baik...:D